Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Minggu, 24 Oktober 2010

Kapal Tangker Chai Register asal Bangkok

4 Hari Tak Bisa Melaut, Nelayan Leho Duduki Tangker Chai Register *Diduga Kapal Melempar Batu ke Laut"


KARIMUN, BN: Puluhan nelayan di pelabuhan Leho, Kecamatan Tebing Senin kemarin menduduki kapal Tangker Chai Register asal Bangkok yang lego jangkar sekitar 2 mil dari bibir Panti Leho. Aksi menduduki kapal tersebut merupakan pengungkapan protes nelayan lantaran selama 4 hari belakangan ini tidak dapat melaut akibat kapal yang mempunyai ABK 180 orang dan mereka adalah warga Negaraan Asing tersebut parkir di lokasi area penangkapan ikan mereka.

Pantauan salah satu media cetak terbesar di Batam (Posmemtro) di pelabuhan Leho, Senin siang, aksi yang menurunkan puluhan nelayan tersebut berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB belum juga usai.

Sejumlah perwira polisi dari jajaran Polres Karimun langsung turun ke lokasi untuk mencoba melakukan negosiasi dengan para nelayan agar tidak berlaku anarkis dan kembali ke darat.
Negosiasi pun berlangsung alot, pasalnya para nelayan yang sudah berhasil menduduki kapal besi tersebut enggan turun dari kapal atau kembali kedarat lantaran dalam beberapa hari ini agen kapal yang ada di Karimun tak mau bertemu dengan para nelayan.

Negosiasi terus dilakukan oleh jajaran Polres Karimun dibawa komando Waka Polres Karimun, Kompol Christian Tory dengan didampingi sejumlah perwira di jajaran Polres Karimun diantaranya Kasat Intelkam, AKP Eddy Buce, Kasat Pol Air dan  Kapolsek Tebing, AKP Indra Liano dengan melakukan kordinasi di bibir pantai Pelabuhan Leho dengan kordinator aksi turun ke kapal tersebut yang diwakili Alwi.

''Saya sudah lapor ke Kapolres, dan hasilnya kita meminta agar kapal tersebut kalau memang mengganggu nelayan dalam melakukan kegiatannya mencari ikan, agar segera mungkin di pindahkan ke perairan STS, untuk itu kita minta agar pak Alwi untuk memberitahukan agar para nelayan yang berada di atas kapal untuk kembali ke darat dan bersama-sama kita rembukan permasalahanya,'' ujar Chritian Tory dalam negosiasi yang dilakukan bersama perwakilan nelayan Alwi di bibir pantai Leho.

Namun aksi negosiasi yang dilakukan polisi sempat ditolak para nelayan, pasalnya mereka meminta agar agen Kapal yang disebut-sebut bernama Emi untuk dapat dihadirkan di pelabuhan Leho.
''Mereka meminta agar agen kapal yang beberapa kali membohongi para nelayan untuk dihadirkan di pelabuhan Leho, baru mereka mau turun,'' ucap Alwi setelah berkordinasi dengan sejumlah rekannya yang berada di atas kapal asal Bangkok tersebut.

Mendapatkan hal itu, polisi kemudian menawarkan opsi lain kepada kordinator aksi tersebut, yaitu memberikan tawaran untuk menemukan agen kapal tersebut langsung kepada nelayan namun tidak di pelabuhan Leho, akan tetapi di mako Polres Karimun.

''Kita sudah menghubungi agen kapalnya yang berada di lokasi ini untuk mendatangi Polres Karimun Sore ini (Senin (5/4), untuk itu agar semua nelayan dapat kembali ke darat dan bersama-sama kita ke Polres Karimun untuk memecahkan permasalahan tersebut,'' tambah Christian Tory lagi.

Upaya kordinasi dengan pihak nelayan pun ditanggapi baik oleh Kordinator Aksi, Alwi, bahkan Alwi berusaha terus meredahkan emosi sejumlah nelayan yang telah menduduki kapal asing tersebut.
Meski berkali-kali gagal, lantaran para nelayan yang sudah melakukan aksi menduduki kapal tersebut meminta agar Agen Kapal tersebut dapat dihadirkan di pelabuhan Leho, namun akhirnya upaya memujuk para nelayan berhasil dilakukan.

Hingga sekitar pukul 15.30 WIB sekitar 50 nelayan yang merasa terusik dengan hadirnya kapal asing tersebut kembali ke darat dan bermaksud untuk mendatangi Polres Karimun sesuai dengan kesepakatan yang telah di buat yang diwakili Waka POlres Karimun tersebut.

Aksi nelayan menduduki kapal asing tersebut lantaran menduga adanya praktik pendalaman alur yang dilakukan kapal tersebut dan adanya aksi kapal yang membuang bongkahan batu ke laut sekitar. Namun untuk masalah ini polisi menyarankan untuk menyelesaikan masalah tersebut di Polres Karimun langsung bertatap muka dengan agen kapal tersebut.

Pantauan Posmetro hingga pukul 16.00 WIB pertemuan dengan nelayan dan agen kapal Chai Register berbendera Thailand yang di jembatani Polres Karimun tersebut belum menemui titik temu.
Sementara Kasi Gamat, Syabandar Tanjungbalai Karimun, Rahmat yang ditemui di Pelabuhan Leho disela menunggu kedatangan nelayan yang menduduki kapal tersebut menyatakan bahwa agen kapal sebelumnya sudah memberitahukan bahwa kapal tersebut dalam keadaan deiviasi.

''Kapal dalam keadan deviasi (rusak) untuk itu berhentik di lokasi tersebut sambil menunggu penyelesaian perbaikan untuk melanjutkan perjalananya,'' ucap Rahmat singkat.

*3 Kadis Tak Tahu Adanya Aktivitas Kapal Chai Register

Tiga kepala dinas (Kadis) dijajaran Pemkab Karimun, antara lain Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan, dan Dinas Perikanan tidak mengetahui asal muasal kapal, termasuk juga nama dan jenis kapal yang menjadi sasaran demo warga Karimun, Senin (5/4). Pasalnya, ketiga kepala dinas ini sedang mengikuti rapat berasama Bupati Karimun H Nurdin Basirun yang membahas program CSR milik PT Timah tbk.

  "Saya dapat informasi juga, ada warga kita demo menaiki kapal. Bagusnya saya tidak usah komentarlah, sebab saya tidak tahu nama dan jenis kapal yang menjadi sasaran demo warga itu," kata Kadishub Kabupaten Karimun H Chendra. Namun demikian, terang Chendra lagi, ia telah memerintahkan stafnya untuk mencari data dan informasi terkait kapal yang menjadi sasaran demo warga. "Saya masih ada rapat lanjutan dengan pak bupati," papar Kadishub Kabupaten Karimun sambil mengatakan bisa saja kapal tersebut sedang rusak ataupun megalami perbaikan, sehingga harus berlabuh di perairan Karimun. "Kalau hukum pelayaran, jika kapal sedang mengalami rusak, diperairan mana saja ia boleh berlabuh atau singgah," ucap Chenda sambil berlalu pergi.

Setali tiga uang dengan Kadishub, Kepala Dinas Pertambangan (Distamben) Kabupaten Karimun Drs H Alwi Hasan juga mengakui tidak tahu asal muasal kapal, nama dan jenisnya. "Saya ada disms dan dhubungi menyangkut kapal ini, tapi kita memang tidak tahu menyangkut kapal tersebut. Staf saya juga sedang berada dilapangan untuk mencari informasi. Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karimun Ir Hazmi Yuliansyah juga ikut tidak mengetahui nama kapal dan jenis kapal tersebut, serta mengapa berada di perairan Karimun.

Dari informasi yang dhimpun, warga yang naik ke atas kapal tersebut merupakan para nelayan Karimun. "Saya ada dengar juga, ada nelayan naik ke atas kapal. Tapi itu tadi saya tidak tahu nama kapal dan jenis kapal tersebut, bagusnya coba tanya ke Adpel," saran Hazmi yang juga ikut mengatakan masih menungggu laporan stafnya di lapangan.

Sementara itu, kalangan politisi DPRD Karimun tenang-tenang saja menyangkut aksi demo warga ke atas kapal yang diduga kapal hisap pasir laut. "Kalau untuk pasir laut ya belum lagi. Izinnya harus dari pusat, sementara Perda Pertambangan Alur masih dalam proses pengiriman ke Depdagri (departeman dalam negeri)," ucap salah seorang anggota dewan yang enggan jati dirinya dicantumkan.(ria/hai/dly) Sumber: posmetrobatam.com

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut