Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Sabtu, 25 September 2010

7 Tahun Jadi Budak Nafsu Ayah Kandung

KARIMUN, IB: Bejat dan sungguh tak dapat diampuni perbuatan bapak beranak enam ini. Selama tujuh tahun lebih, pria yang bernama Saharudin (50) warga Pulau Kenipan ini tega menggauli putri sulungnya berinisial NS yang kini sudah berusia 22 tahun.
Hubungan badan sedarah, dibawah ancaman yang dilakukan oleh Saharudin ini terjadi pertama kali diatas sampan miliknya, saat mereka sedang dalam perjalanan dari Selat Belia, Kundur Barat menuju desa mereka di Pulau Kenipan, yang berjarak sekitar setengah jam perjalanan.

Entah sudah berepa kali pria bertubuh legam itu menggauli anak gadisnya tersebut, yang diingatnya, hubungan terlarang itu dia lakukan sejak sang anak masih berusia 15 tahun.
"Tak ingat lagi sudah berapa kali, tapi sudah sering," aku pria yang sehari-hari mencari ikan di sekitar perairan Pulau Kenipan tersebut, Selasa (1/9) di kantor polisi.

Kelakuan biadab itu terbongkar, ketika NS merasa sudah tak sanggup lagi melayani nafsu bejat sang ayah dan takut dibunuh, lantaran ia telah memiliki pria yang akan dijadikannya sebagai tambatan hatinya.

"Bapak saat itu ngancam, saya tak boleh menikah dulu sebelum aku puas, dan kemudian bapak memegang tangan saya selanjutnya kami kembali berhubungan di atas sampan di atas laut saat itu," ujar NS seperti yang dituliskan dalam laporan polisi yang dibuatnya tersebut.

Lantaran takut, akhirnya NS lebih memilih melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Balai, 24 Agustus 2010 lalu.
Atas pengaduan tersebut, polisi akhirnya berhasil menciduk Saharudin, di kantor polis, pria berkumis tipis tersebut, tak bisa lagi mengelak dan mengakui semua perbuatannya.
"Dia (NS) itu anak kandung saya, dia anak pertama, saya pun tak tahu ngapa saya bisa sampai seperti ini, saya khilaf," ucapnya berulang kali dengan menundukkan kepala.

Menurut Saharudin, sejak dulu ia memang selalu mengajak putri sulungnya itu pergi berbelanja kebutuhan rumah tangga selama sebulan di Selat Belia, Kundur Barat, nah, saat perjalanan pergi dan pulang di atas laut itulah, Saharudin kerap memaksa anaknya untuk melayani nafsu bejatnya.

"Setiap habis berhubungan, saya kasih uang ke anak saya Rp20 ribu, dan saya bilang jangan sampai mak kau tahu ya," jelas Saharudin lagi.

Dengan ancaman dan uang yang dia berikan itulah, Sahrudin leluasa mencicipi tubuh putih gadis berambut sebahu yang tak lain hasil pernikahannya dengan An tersebut.
"Saya juga bingun kenapa bisa sampai begini," ucapnya lagi.(riyadi)

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut