Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Sabtu, 25 September 2010

Untuk Calon Wali Kota Batam ada 7 SMS?

BATAM, IB: Hendaklah para calon Wako, itu berniat bersih. Mulia bercita-cita, meraih kursi walikota batam, untuk maksud menjalankan amanah rakyat, nantinya demi menyejahterakan masyarakat, sebagai memperoleh pahala dunia, bukan jabatan itu, dijadikan sawah yang luas untuk memetik rezeki yang tidak halal sebanyaknya, alias korupsi. ujar Husny.L.Rampales.

  Hendaklah para calon wako, dalam upaya merebut kursi no.1 batam. Berbuatlah yang jujur dan sportif, dalam arti tidak melanggar rambu-rambu hukum, yang sudah di tentukan. Jangan sampai menghalalkan segala cara, untuk mencapai kemenangan, lebih baik kalah terhormat, dari pada menang tapi melalui cara-cara yang tidak mulia,ungkap Husny.

  Hendaklah para calon wako itu mampu melihat dua prinsip, yang mendasar berikut ini secara berbeda. Yakni prinsip bagaimana seharusnya, dan bagaimana adanya, sebagai politikus, seyogiyannya melihat dua hal ini secara jalas.

Dengan menghindari hal-hal yang semestinya di buat bagaimana adanya dirubah menjadi bagaimana seharusnya.

  Hendaklah para calon wako itu nantinya kalau sudah duduk, bekerjalah dengan keras. Mengabdi masyarakat, pada arah yang benar, dengan rasapenuh tanggung jawab. Yakni mempelancar semua urusan rakyat, bukan mempersulitnya dengan sengaja, anda adalah pelayan rakyat, bukan sebaliknya.

  Hendaklah para calon wako itu nantinya, memperhatikan kepentingan secara merata, semua golongan sosial dalam masyarakat. Menengah atas dan menengah bawah, sesuai proporsinya masing-masing, katakanlah kepentingan para pengusaha, hendaklah dilancarkan agar mereka bekerja, berproduksi semaksimal mungkin, agar dapat menampung anggota masyarakat lain, kata Husny L.Rampales.

  Hendaklah para calon wako itu nantinya, kalau sudah duduk, sekali lagi hak-hak golongan lemah itu, misalnya para penyandang cacat, fakir miskin, anak yatim, orang gila, dan sebagainya. Kalau sudah ditentukan hak-hak mereka, maka berbuatlah apa adanya.

Salurkan hak-hak mereka itu apa adanya, bagaimana adanya, bukan bagaimana seharusnya. Bilamana ikuti sikap terakhir, maka anda sebagai walikota sudah tidak lagi amanah, telah berbuat suka hati, akibatnya kaum duafa tidak lagi mendapat hak-haknya.

  Hendaklah para calon wako itu nantinya, setiap saat mengigat hari kematian, yang pasti datangnya (bisa saja ditakdirkan mati sebelum masa jabatan berakhir). Makna yang terkandung di atas, untuk membuka paradigma aji mumpung tadi, dari masi mumpung dikursi walikota sebelum waktunnya turun.

Menjadi masi mumpung hidup di dunia, sebelum tiba waktunya (mati), sebab setiap pemimpin, akan diminta pertanggung jawabnya kelak di akhirat, tentang apa yang di lakukan sewaktu hidup di dunia, sebagai seorang pemimpin, dan semua yang dimiliki tak dibawa serta keliang kubur.tutup.Husny L.Rampales.(cr2)

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut