Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Jumat, 23 Juli 2010

Berbagai masalah di Sibuhuan Padang Lawas

Sibuhuan adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Indonesia. Sibuhuan adalah tempat pusat pemerintahan Kabupaten Padang Lawas yang merupakan pemekaran Kabupaten Tapanuli Selatan.

Penataan pasar Sibuhuan sangat mendesak
Di Sibuhuan Penataan Pasar Sibuhuan sebagai sentral ibu kota Kabupaten Padang Lawas harus segera dilakukan dan ini perlu dukungan semua pihak karena kondisinya selama ini sangat sembrawut.

Demikian ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Padang Lawas, M Arjun Akbar Nasution, pagi ini.

Dikatakannya, Padang Lawas sejak mekar dari Tapanuli Selatan sudah semakin berkembang, seperti pasar Sibuhuan sebagai pusat perbelanjaan telah semakin ramai.

Namun, begitu kita menelusuri pusat pasar Sibuhuan, sangat disesalkan masih saja tidak terlepas dari kesembrawutan.

Dimintanya juga, kerjasama dan dukungan semua pihak, termasuk Danramil yang baru, Kapt Inf. Syafaruddin Hasibuan, untuk kemajuan daerah Padang Lawas banyak hal yang perlu dibenahi, termasuk penataan pusat pasar, pemeliharaan dan pelestarian sungai yang selama ini didapati berbagai jenis ikan kini populasinya semakin rendah.

Ketua DPRD Padang Lawas Syarifuddin Hasibuan, diwakili Ahmad Yuspan Pulungan juga menyampaikan, untuk membangun Padang Lawas sangat erat kaitannya dengan keterlibatan semua pihak.

Bupati Padang Lawas, Basyrah Lubis juga sangat berharap dukungan dan dorongan semua pihak untuk membangun Padang Lawas yang maju dan berkembang, sejajar daerah kabupaten lain di Sumatera Utara.

Nah..... Jika di bagian pasar yang harus dibenahi bagai mana dengan pelayanan kesehatannya....?
Di Sibuhuan Padang Lawas Tenaga Dokter sangat Minim.  Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas (Palas) dinilai tidak maksimal, disebabkan para pegawai kurang ramah ketika melayani pasien.

Terkadang memang agak susah bila orang kampung tiba-tiba menjadi orang yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang maka ia akan menjadi sombong, seolah-olah ia sudah menjadi orang yang paling besar. Itu adalah sifat-sifat orang kampung atau yang lebih tepatnya orang pedalaman. Padahal itu prilaku yang sangat tidak terpuji. Baru menjadi pegawai rumah sakit saja sudah sombongnya selangit. Kita juga orang kampung orang susah, tetapi kita orang yang tahu diri. Karena suatu saat nanti kita juga butuh orang lain.

Hal itu sesuai hasil monitoring Komisi C DPRD Palas membidangi kesehatan, dan atas pengaduan masyarakat dalam kurun 6 bulan terakhir. Menyikapi keluhan warga, Komisi C DPRD Palas, Idham Hasibuan didampingi H Syahwil Nasution, Yuspan Pulungan, Syahruddin Nasution, Samson Fareddy Hasibuan, Pinayungan Hasibuan, H Tambun Hasibuan dan Irwan Hasibuan melakukan insfeksi mendadak (sidak).

Dalam sidak itu, Komisi C menemukan fakta bahwa masyarakat Palas banyak berobat ke luar dari Palas akibat pelayanan RSUD tidak prima. Karena penampilan pelayanan yang tidak mau senyum dan ramah kepada pasien. Acara sidak dirangkai dengan rapat bersama seluruh pegawai RSUD Sibuhuan untuk mendengarkan aspirasi keluh dan kesah para petugas RSUD baik masalah gaji, tunjangan fungsional, peralatan kesehatan dan prasarana penunjang lainnya, termasuk keberadaan para dokter.

Samson Fareddy Hasibuan dalam kesempatan itu, meminta kepada direktur RSUD, dr Akhmat Lutfi agar melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pelayanan untuk bersikap layaknya seorang pengayom kepada pasien, agar para pasien betah berobat dan tertarik ke RSUD Sibuhuan.

"Karena dari hasil penelitian, bukan saja karena obat yang diberikan yang dapat membuat pasien sembuh, namun sikap tegur, tutur sapa juga mampu membuat pasien sembuh dari penyakitnya. Jangan begitu datang pasien ke sini melihat penampilan pelayanan RSUD sakitnya bertambah," ucap keduanya dihadapan pegawai RSUD Sibuhuan.

Selain itu DPRD mempertanyakan jumlah pegawai, serta prasarana alat kesehatan lainnya termasuk dokter RSUD Sibuhuan. Pegawai KTU Bagian Administrasi RSUD Sibuhuan, Kudadiri AMk menyampaikan, jumlah PNS di lingkungan RSUD Sibuhuan sebanyak 51 orang, 57 non PNS, 3 orang dokter umum, 2 orang dokter spesialis yaitu spesialis dalam, 4 orang dokter gigi. Namun saat ini, pihak RSUD kekurangan 2 dokter umum.

Sedangkan kekurangan dokter lainnya dibutuhkan dokter bedah 1 orang, dokter kebidanan 1 orang dan dokter spesial 1 lagi yaitu spesialis anastesia. "Dan kami akan lebih berbenah lagi ke depan, demi untuk pelayanan yang lebih baik lagi," katanya.
Informasi dikutip: metrosiantar dan waspada

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut