Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Kamis, 23 September 2010

Kaki Jadi Busuk karena Curi Batu Nisan

Sejak lulus STM , KSM, 40 tahun, warga Desa Maron, Kecamatan Srengat, Blitar-Indonesia, pergi merantau ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Di kota minyak ini, karena tidak mempunyai pengalaman sedikit pun, dari pada menganggur, KSM rela bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan Soto Madura yang terletak di bilangan Antasari.

Tidak lama bekerja di rumah makan pinggir jalan itu, pria yang hingga kini belum menikah ini melamar di perusahaan catering milik Prancis. Nasib baik rupanya berpihak pada KSM. Ia diterima bekerja di perusahaan tersebut. Pertama bekerja, KSM ditempatkan di sebuah pertambangan batu bara di Kota Baru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Sayangnya, baru bekerja beberapa bulan, KSM tidak dipakai lagi oleh perusahaan catering yang bernama PT Prasmanindo Boga Utama ini. Karena itu, uang hasil jerih payahnya selama di perusahaan catering, dibelikan sebuah motor butut dan digunakan untuk menarik ojeg.

Sejak menjalani profesi sebagai tukang ojeg, KSM memilih tinggal di rumah luar Balikpapan. Pria ini hijrah ke Dusun Gunung Lampu, Kelurahan Amborawang, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara. Karena di tempat barunya ini dia tidak mempunyai sanak saudara, ia kemudian menumpang di rumah salah seorang warga setempat yang berinisial PRT. Karena sama-sama dari Jawa, sejak saat itu, KSM sangat akrab dengan PRT. Bahkan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Tidak hanya itu, dari sisi ekonomi PRT lebih mampu. Untuk makan sehari-hari KSM tidak perlu membayar kepada PRT yang mempunyai usaha warung dan toko kecil-kecilan ini. Dengan begitu, selama menjadi tukang ojeg yang melayani rute Gunung Lampu – Argosari yang merupakan perkampungan kes tahanan politik, sedikit demi sedikit KSM bisa menabung. Memang, hasil jerih payahnya sebagai tukang ojeg, paling-paling hanya berkurang untuk membeli rokok.

Rupanya, melihat kesuksesan PRT dalam berdagang, salah seorang tetangganya, yakni LN, berminat juga buka warung dan toko. Tidak lama, LN benar-benar membuka toko plus warung makan. Padahal, antara rumah PRT dan LN tidak jauh jaraknya. Dengan begitu, di daerah yang sebenarnya sepi ini, terdapat dua warung.

Hanya dalam hitungan bulan, usaha LN berkembang pesat. Sementara, usaha PRT kemudian justru mulai kembang-kempis. Hal inilah yang tidak disukai PRT. Sebagai manusia biasa, timbul rasa iri, dengki PRT terhadap LN. Hingga pada suatu malam, saat duduk berdua dengan KSM, ia mengutarakan isi hatinya kepada sahabatnya ini. Selain curhat masalah toko dan warungnya yang kian sepi, karena di dekatnya usaha ada pesaing, PRT juga menyampaikan ide gila.

Intinya, PRT meminta bantuan KSM agar mencarikan dukun yang bisa menghambat usaha LN. Bahkan kalau bisa mencari dukun yang bisa mematikan usaha tetangganya itu. Karena merasa berhutang budi kepada PRT, KSM kemudian menyanggupi permintaan rekannya.

Esok harinya, setelah pembicaraan empat mata dengan PRT, KSM langsung menuju ke Tenggarong, Kutai. Di kota ini, sebenarnya KSM juga buta di mana harus mencari dukun yang mau dimintai tolong seperti permintaan rekannya. Namun, atas saran atau petunjuk tukang ojeg sahabatnya, akhirnya KSM mendapat petunjuk di mana rumah dukun yang dimaksud.

Setelah bertemu dengan dukun yang dimaksud, KSM langsung mengutarakan niatnya. Hanya dengan beberapa lembar uang pecahan sepuluh ribu, dukun itu menyanggupi permintaan pasiennya. Setelah diberi syarat plus mantera oleh dukun yang didatanginya, KSM langsung pulang. Sesampainya di rumah, benda pemberian dukun berupa batu kecil itu langsung diserahkan kepada PRT. Atas saran dukun seperti yang disampaikan kepada KSM, malam harinya benda itu langsung ditanam oleh PRT di kolong rumah LN. Sekedar diketahui, rata-rata rumah warga dimana PRT tinggal, memang merupakan rumah panggung. Hal inilah yang membuat dengan mudahnya PRT menanam benda yang dimaksud di area rumah LN.

Satu hari, dua hari, hingga satu minggu berselang, tak ada tanda-tanda kebangkrutan LN. Hal ini semakin membuat PRT penasaran. Bahkan, toko serta warung LN, kian banyak dikunjungi orang. Karena merasa dukun dari Tenggarong tidak mempan, PRT kemudian meminta bantuan kepada KSM untuk mencarikan dukun yang lebih sakti. Lagi-lagi, karena merasa berutang budi, KSM menyanggupi permintaan PRT.

Esoknya, KS langsung mencari dukun di wilayah Gunung Tembak, Balikpapan. Setelah bertanya kesana-kemari, akhirnya orang dukun dimaksud ketemu. Tanpa basa-basi, KSM langsung mengutarakan niatnya. Bahkan, karena trauma dengan dukun sebelumnya, KSM meminta kepada dukun kedua yang didatanginya ini agar membuat sarana yang jos alis cespleng.

Rupanya, keingina KSM atas permintaan sahabatnya itu, tak bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, dukun yang didatangi ini sanggup membuat piranti agar usaha LN benar-benar bangkrut. Bahkan, sang dukun juga menjanjikan dalam waktu yang dekat, tidak hanya usahanya yang bangkrut, tapi LN juga akan segera hengkang dari rumahnya.

Merasa mendapat jaminan dari sang dukun, setelah tiba di rumah PRT, dengan bangga KSM menyerahkan piranti dari sang dukun kepada sahabatnya. Sama seperti dukun sebelumnya, sang dukun juga memerintahkan agar piranti itu ditanam di bawah kolong rumah PRT.

Malam harinya, piranti yang dibungkus kain putih itu oleh PRT langsung ditanam di kolong rumah pesaingnya dengan cara mengendap-endap. Pikirnya, setelah menanam benda itu, dalam waktu dekat, LN pasti akan mengalami kebangkrutan dan seterusnya akan pulang kampung. Rupanya, dugaan PRT meleset. Terbukti, setelah ditunggu hingga satu bulan lamanya, usaha LN masih tetap seperti biasa. Tetap saja banyak pembeli. Bahkan, kian pesat.

Karena usaha keduanya gagal, PRT kemudian meminta lagi bantuan kepada KSM. Bahkan, permintaan PRT kepada sahabatnya ini saat itu, justru lebih ngeri lagi. Ya, PRT meminta kalau perlu dicarikan dukun santet agar LN mati. Namun, atas permintaan yang berlebihan ini, KSM tidak dapat menyanggupinya. Tapi, dirinya berjanji mencarikan dukun sakti dari Jawa.

Dan lagi-lagi demi sahabat, pada suatu waktu, KSM menghubungi keluarganya di Jawa. Intinya, KSM meminta bantuan keluarganya agar dicarikan dukun yang bisa mematikan usaha seseorang. Selang satu minggu kemudian, salah seorang keluarganya menghubungi KSM dan mengatakan jika dukun yang dimaksud telah didapatkan.

Syaratnya, harus menjalani lelaku sendiri. Setelah diberitahu syaratnya harus puasa satu hari serta mencuri batu nisan di kuburan lalu ditanam di halaman rumah orang yang dituju, malam harinya, ketika isteri PRT sudah tidur, KSM langsung memberitahukan syarat itu kepada sahabatnya.

Rupanya, PRT tidak sanggup untuk berpuasa walau satu hari pun. Karena itu, dengan penuh harap, PRT meminta kepada KSM untuk melakukan itu. Dan lagi-lagi, karena merasa berutang budi, akhirnya KSM menyanggupi permintaan sahabatnya.

Walau sebenarnya, permintaan PRT kepada KSM untuk yang ketiga kalinya dirasa cukup berat bagi dirinya, dan yang dirasa cukup berat bagi KSM, bukanlah masalah puasa, tapi masalah mencuri batu nisan. Lebih-lebih sebagaimana syarat yang harus dilakukan, ketika mencuri batu nisan, tidak boleh mencabut dengan menggunakan tangan. Tapi harus dicabut dengan kaki. Baru setelah batu nisan tercabut dengan kaki, boleh diambil dengan tangan. Walau begitu, tetap saja permintaan sahabatnya itu dilaksanakannya.

Setelah menjalani puasa selama satu hari, malam harinya dengan diantar oleh PRT, KSM menuju ke sebuah pemakaman umum Dusun Argosari yang merupakan pemakaman umum eks tahanan politik dan keluarganya yang masih masuk dalam wilayah kelurahan Amborawang. Pemakaman umum ini sengaja dipilih karena letaknya jauh dari pemukiman warga eks tapol.

Sekitar pukul 01.00 wita, KSM dan PRT mengendari sepeda motor menuju ke pemakaman umum. Begitu tiba di pemakaman yang dimaksud, KSM langsung memilih makam yang tampak masih baru. Pasalnya, di batu nisan tersebut, tidak tercantum nama orang yang meninggal.

Setelah terlebih dahulu membaca mantera seperti yang disarankan oleh sang dukun, dengan tubuh sedikit gemetar, kakinya langsung ditempelkan pada batu nisan. Karena pemakaman itu tanahnya berpasir, hanya sekali hentakan, batu nisan yang ditanam tidak terlalu dalam itu langsung roboh. Dengan sedikit tergesa-gesa, KSM langsung membungkus batu itu dengan karung yang telah dibawanya.

Seterusnya, kedua orang ini langsung tancap gas menuju rumah. Dan agar tidak ada yang curiga, sekitar 100 meter sebelum tiba di rumah, PRT sengaja mematikan sepeda motornya. Kemudian kendaraan roda dua ini dituntun perlahan.

Malam itu juga, sekitar pukul 03.00, PRT dengan ditemani oleh KSM, mengendap-endap di bawah kolong rumah LN. Setelah aman, keduanya langsung menanam batu nisan curiannya dibawah kolong rumah LN. Esok harinya, seperti tak pernah terjadi apa-apa, KSM kembali menarik ojeg.

Rupanya, saran yang didapat KSM dari dukun asal Jawa dengan perantara keluarganya ini, cukup manjur. Ini terbukti, hanya berselang tidak lebih satu minggu, usaha LN, baik itu toko maupun warungnya, langsung sepi. Para pembeli hampir semuanya beralih ke warung PRT. Atas hasil ini, PRT kian memanjakan KSM. Tidak hanya makan yang diberikan PRT, KSM juga diberi rokok.

“Pokoknya, setelah usaha LN mulai mengalami kemunduran, saya benar-benar dimanjakan oleh PRT. Mulai makan, rokok semuanya gratis. Bahkan ketika motor saya rusak dan ngojek pakai motor dia, PRT tidak mau menerima uangnya. Padahal tidak demikian biasanya. Karena biasanya, kalau saya pakai motornya, uangnya dibagi dua,” kenang KSM.

Hingga pada suatu ketika, KSM harus pulang kampung ke Jawa. Sejak saat itu, hubungan keduanya secara langsung terputus. Namun, sesekali waktu, KSM menyempatkan diri untuk berkirim surat kepada PRT. Tapi, setelah satu tahun di Jawa. KSM tidak pernah lagi berkirim surat kepada sahabatnya itu. Dengan begitu, sejak KSM tak berkirim surat, hubungan keduanya langsung putus total.

Sejak dirinya tidak pernah lagi berkirim surat kepada PRT, hal-hal aneh mulai terjadi pada diri KSM. Pada suatu hari, telapak kakinya ada sebuah bintik kemerah-merahan. Karena merasa gatal, kemudian bintik merah itu digaruk hingga pecah.

Saat itu, dirinya tidak memperhatikan luka kecil bekas garukannya. Apalagi, rasanya tidak sakit. Namun semakin lama, luka kecil itu membesar. Tapi walau begitu tetap saja KSM tidak merasakan sakit sedikit pun.

Karena merasa penasaran dengan penyakit anehnya itu, kemudian KSM mendatangi seorang dokter. Namun dokter mengira, jika itu luka infeksi biasa. Karena itu, kemudian dokter memberikan resep antibiotic. Tapi, setelah obat yang dibeli dari apotik habis, lukanya tidak juga kunjung sembuh. Begitu juga saat dirinya kembali diberi resep oleh dokter dengan antibiotik dengan dosis tinggi. Tetap saja tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kesembuhan.

Menurut KSM, sudah tidak terhitung dirinya pergi ke dokter. Tapi, hasilnya tetap nihil. Karena itu, saat berkunjung ke rumah saudaranya di Madiun, beberapa waktu yang lalu, atas saran dari keluarganya, kemudian KSM diantar ke laboraturium klinik.

Saat sebelum diperiksa oleh petugas medis, saat itu para petugas medis mengira jika KSM terkena penyakit diabetes atau yang lebih dikenal dengan sebutan kencing manis. Namun, setelah hasil tes ditunjukkan kepada dokter, kadar gulanya normal.

Dengan begitu, penyakit yang diderita oleh KSM bukan kencing manis. Selain itu, hasil test juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi. Hal inilah yang membuat KSM bingung.

Baru setelah merenungkan tentang penyakitnya yang sudah berlangsung lama dan tidak kunjung sembuh itu, KSM teringat akan perbuatannya ketika masih di Kalimantan. Dirinya langsung berpikir, jika penyakit anehnya itu ada sangkut pautnya dengan perbuatan yang telah dia lakukan demi sahabatnya.

Karena itu, KSM langsung mencari seorang dukun untuk mencari jalan keluarnya. Hingga pada akhirnya, atas saran dari keluarganya, KSM mendatangi seorang dukun di wilayah Tulungagung, Jawa Timur. Dan dugaannya ternyata benar.

Dari keterangan dukun yang didatanginya, KSM mendapatkan penjelasan, jika penyakit yang dideritanya, memang berawal dari perbuatannya sendiri ketika masih tinggal di Kalimantan. Beruntung, sang dukun yang didatangi sanggup mengobati penyakit aneh yang dideritanya.

Kini, berangsur-angsur luka aneh pada kakinya itu mulai membaik. Namun, walau begitu tetap saja ada rasa khawatir pada diri KSM jika sewaktu-waktu luka itu kembali kambuh. “walau pun saya punya uang, saya akan ke Kalimantan dan minta maaf kepada arwah pemilik batu nisan yang telah saya curi sekaligus mengganti batu nisannya secara diam-diam. Ya… mudah-mudahan saja luka di kaki saya sembuh total selamanya,” tandas KSM dengan penuh penyesalan.***



















Legs so rotten because tombstone stolen



Since graduating STM, KSM, 40 years, villagers Maron, District Srengat, Blitar, Indonesia, go migrate to Balikpapan, East Kalimantan. In this oil town, because she had no experience whatsoever, from the unemployed, CBOs are willing to work as a waitress at a diner located in Soto Madura Antasari numbers.

No longer working at the roadside diner, the man who until now has not been applied in this marriage of the French catering company. Good luck seems to side with the KSM. He was hired by the company. First work, KSM is placed in a coal mine in New Town, Pulau Laut, South Kalimantan.

Unfortunately, the new work a few months, KSM no longer in use by the catering company named PT Prasmanindo Boga this Main. Therefore, the proceeds of his labors for the catering company, bought a motor worn out and used to attract ojeg.

Since undergoing the profession as a handyman ojeg, CBO chose to stay home out of Balikpapan. This man fled to Mount Lights Hamlet, Village Amborawang, Samboja district, Kutai Kertanegara. Because in this new place she has no relatives, he then stayed at the home of one local resident who had the initials PRT. Because both of Java, since that time, KSM is very familiar with the PRT. Even been considered like family.

Not only that, from the domestic economy is more capable. For everyday meals SHGs need not pay to domestic workers who have a business stalls and small shops of this. That way, during a handyman ojeg routes serving Mount Lights - which is a township KES Argosari political prisoners, little by little KSM could save. Indeed, the results of his labors as a handyman ojeg, at most, only reduced to buy cigarettes.

Apparently, seeing the success of domestic workers in the trade, one of his neighbors, ie, LN, interested also open a shop and store. Not long, LN really opened stores plus food stalls. In fact, between the house and Foreign domestic workers are not far away. That way, in an area that is actually quiet, there are two stalls.

Only in a matter of months, LN business growing rapidly. Meanwhile, domestic business and then it began to pulsate. This is not like PRT. As an ordinary human being, arise envy, jealousy PRT against LN. Until one night, sitting alone with KSM, he speaks his heart out to this friend. In addition to the shop and stall vent problems which increasingly lonely, because there are businesses nearby competitors, PRT also delivered a crazy idea.

In essence, domestic workers are asking for help to find a shaman who KSM could hamper efforts LN. Even if you can find a shaman who can kill his neighbor's business. Because he felt indebted to the PRT, KSM then undertakes his request.

The next day, after a private talk with the PRT, KSM go directly to Tenggarong, Kutai. In this city, was blind in which KSM also need to find a shaman who wants to call as his partner request. However, on the advice or guidance ojeg handyman friend, KSM finally got directions in which the shaman house in question.

After meeting with the shaman in question, immediately expressed his intention KSM. Only a few sheets of banknotes ten thousand, the shaman undertakes patient demand. After being assigned by the shaman spell plus the requirement that he came, KSM straight home. At home, the object of a shaman in the form of a small stone was immediately handed over to the PRT. On the advice of a shaman as submitted to the CBO, the night it was directly invested by domestic workers under the house of LN. Just note, the average citizen homes where domestic workers are staying, it is the home stage. This makes it easily PRT is planted in the home area of LN.

One day, two days, until a week ago, no signs of bankruptcy LN. This continues to make the PRT curious. In fact, shops and stalls LN, more and more visited by people. Feeling shaman from Tenggarong does not work, then ask for assistance to domestic workers to find a shaman KSM more powerful. Again, because he felt indebted, KSM undertakes domestic demand.

The next day, the direct search for shaman KS on Shoot the Mountain region, Balikpapan. After asking around, finally the shaman is met. Without further ado, KSM directly express his intention. In fact, because of previous trauma with shamans, KSM asked the shaman that he came second was to create a tool that Jos cespleng eyebrows.

Apparently, KSM keingina at the request of her friend, not unrequited. Section, the shaman who is able to make the devices accessible to the business LN truly bankrupt. In fact, the shaman is also promising in the near future, not just the business of the bankrupt, but the LN will also soon leave the house.

Feeling received assurances from the shaman, after arriving home PRT, KSM is proud to deliver the device from the shaman to his friend. Same as previous shaman, the shaman also ordered that the device was planted under domestic workers under the house.

At night, the device was wrapped in white cloth by the direct domestic competitors were planted under the house by sneaking. He thought, after planting it, in the near future, LN would have bankruptcies and so on would return home. Apparently, the alleged PRT miss. Evidently, after waiting up to one month duration, LN business remains as usual. Still, many buyers. In fact, growing rapidly.

Because both the business fails, then ask again PRT assistance to the SHGs. In fact, domestic demand for his friend this time, even more horrified again. Yes, domestic workers are asked if you need to look for witches to death LN. However, the request was excessive, KSM can not menyanggupinya. But, he promised to find a shaman magic of Java.

And again for the sake of friends, at a time, KSM to contact her family in Java. In essence, KSM asked help of his family to find a shaman who can turn off the business person. Interval of one week later, one family contacted KSM and said if the shaman in question has been obtained.

Condition, must undergo lelaku own. After being told on condition that the fasting one day and stole headstones in the cemetery and then planted in the courtyard of the targeted house, at night, when the domestic worker's wife was asleep, KSM was the requirement to immediately inform his friend.

Apparently, domestic workers can not afford to even a single day of fasting. Therefore, with great anticipation, PRT asked KSM to do that. And again, because he felt indebted, KSM finally agreed the request buddy.

Although actually, the demand of domestic workers to SHGs for the third time it is enough weight for him, and they were deemed serious enough for KSM, fasting is not a problem, but the problem stealing headstones. The more so as the requirement that they must do, when stealing tombstones, should not be revoked by using the hands. But it must be revoked by the foot. Only after gravestones were displaced by the foot, could have drawn by hand. Even so, it still demands that his best friend

implementation.

After undergoing fasting for one day, delivered by the evening with PRT, KSM led to a public funeral for Hamlet Argosari which is a public funeral for former political prisoners and their families who are still included in the urban areas Amborawang. Public cemetery is intentionally selected because of its distance from the residents of the former political prisoners.

At around 1:00 pm, KSM and domestic workers into the motorcycle riding public cemetery. Once arrived at the cemetery in question, simply select the tomb of SHGs that looked quite new. Because, on the tombstone, not on behalf of those who died.

Having first read the incantation, as suggested by the shaman, with a body shook slightly, his legs were directly attached to the headstone. Because the cemetery was sandy soil, just one beat, tombstones are planted too deep it does not immediately collapse. With a bit of a hurry, KSM was immediately wrapped with a sack of stones that have been brought.

Onwards, these two men step on the gas directly into the home. And so no one would suspect, about 100 meters before arriving at home, domestic workers are deliberately turned off his motorcycle. Then the two-wheeled vehicle is guided slowly.

That same evening, at around 3:00, accompanied by KSM PRT, lurking beneath the LN under the house. Once safe, they immediately planted stolen tombstones under the house under LN. The next day, such as had never happened, KSM returned ojeg interesting.

Apparently, KSM obtained advice from Javanese shaman with this family mediator, quite potent. It is proved, only one week ago not more, effort LN, either shop or stall, immediately deserted. The buyer almost all of them switched to stall PRT. On these results, PRT increasingly pamper KSM. Not only meal provided PRT, KSM also given cigarettes.

"Anyway, after the business began to lose ground LN, I'm really spoiled by the PRT. Start eating, smoking all for free. Even when I damaged the motor and motor wear ngojek him, domestic workers would not accept the money. Though not so usual. Because usually, when I use a bike, the money is divided in two, "recalled KSM.

Until at one point, the SHGs have to return home to Java. Since then, the relationship is directly interrupted. However, once in a while, KSM took to send letters to the PRT. But, after a year in Java. KSM had not sent a letter to his friend. That way, since the CBO did not send letters, both direct relationship broke up the total.

Since he is never again sent a letter to the PRT, strange things began happening to KSM. One day, her feet there is a reddish spots. Feeling itchy, red spots were then carded to break.

At that time, he did not notice small wounds ex garukannya. Moreover, it does not hurt. But the longer, minor injuries were enlarged. But in spite of it still, KSM was not the slightest pain.

Feeling curious about the strange illness, and then went to a doctor's SHGs. But the doctor thinks, if that's normal wound infection. Because of that, then the doctor prescribed antibiotics. But, after the drugs bought from pharmacies run out, the wound did not heal. So also when he returned were given a prescription by a doctor with a high dose of antibiotics. Still, it did not show any signs of healing.

According to KSM, was not counted herself to go to the doctor. But, the results remain nil. Therefore, when visiting his brother's house in Madison, some time ago, on the advice of his family, and then escorted to the laboratory clinic KSM.

As before examined by medics, then medics thought if KSM disease or diabetes are better known as diabetes. However, after test results are shown to the doctor, normal sugar levels.

That way, the illness suffered by KSM's not diabetes. In addition, test results also showed no signs of infection. This makes SHG confused.

Only after reflecting on the long-standing illness and does not heal it, KSM will remember his deeds when he was in Borneo. She immediately thought, if the disease that strangely has nothing to do with the deeds he had done for her friend.

Therefore, KSM immediately seek a shaman to find a way out. Until finally, on the advice of his family, KSM went to a shaman in the region Tulungagung, East Java. And suspicions proved correct.

From the information that he came shaman, KSM get an explanation, if the disease, it originated from his own actions while still living in Borneo. Lucky, who visited the shaman could cure diseases suffered strange.

Now, gradually strange wounds on his legs began to improve. However, in spite of it still exist in the self-KSM worry if at any time of the wound re-relapses. "Although I have money, I'll go to Borneo and apologize to the spirits of the owner of the tombstone I had to change his tombstone stolen at the same time secretly. Yes ... I hope my leg wound completely healed forever, "he said with a rueful KSM .***

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut