Pagi hari tahun baru, ratusan pengunjung memenuhi wisata pantai penuh pepohonan kelapa nan menjulan tinggi itu. Sekitar 800 orang pengunjung merayakan pergantian tahun di wisata penuh desiran angin laut itu. "Penuh semua. Sampai semua tempat dipenuhi orang semua," papar Raja Ahmad, sambil menambahkan pengunjung dihibur dengan live musik organ tunggal.
Para pengunjung yang hendak masuk menikmati lokasi wisata itu tak perlu bayar malal. Cukup mengeluarkan kocek Rp200 ribu saja untuk satu kendaraan motor. Itupun tahun baru kemarin merupakan tiket perdana. Uang tiket itu, kata Ahmad, untuk membayar tenaga kerja di lokasi itu. "Baru ini ada tiket masuk. Ya itu untuk bayar parkir, membersihkan sampah dan yang ikut menjaga-jaga di sini," kata ayah tujuh anak itu.
Meski ramai setiap hari besar dan hari libur, Raja Ahmad, menyadari lokasi wisatanya itu kurang banyak fasilitas yang mendukung. "Listrik tak ada. Air kurang-kurang. Banyak yang harus dibenahi dan dilengkari di sini," urai pria tua itu.
Meski belum mulai menyala, lampu-lampu jalan yang sudah dipasang oleh Pemko Batam, membuat Ahmad merasa optimis ke depan. "Keindahan pantai ini mengalahkan pantai lain. Yang penting pemerintah lebih memberikan sentuhan (perhatian) kepada kami," imbuh Raja Ahmad sambil berharap semua fasilitas juga medapat perhatian lebih Pemko. "Saya sudah ada kerjsama dengan Pemko. Saya juga sudah ngomong sama Walikota," ungkapnya. "Kemanan kami selalu siapkan polisi di sini," Ahmad menjamin pengunjung aman.
Masri, seorang pengunjung yang datang bersama istri dan anaknya, mengaku puas berwisata di tempat itu. "Indah. Nyaman di sini. Terus mau enak mendirikan tenda di sini," aku Masri sambil menunjuk tenda kemping yang didirikannya tepat di bibir pantai itu.(for)
0 comments:
Posting Komentar