Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Minggu, 26 September 2010

Pasar Domestik, pendapatan per kapita hingga Rp 28 juta

Terkadang para pengusaha melupakan kualitas dalam negeri, pengusaha sebetulnya tidak boleh melupakan pasar dalam negeri, karena potensinya semakin meningkat, peluang ekonomi terus meningkat, memang tidak bisa terpancang hanya dari APBN. Ia mengatakan, sudah saatnya semua pihak mengalihkan cara pandang kepada peluang besarnya Produk Domestik Bruto. Volume APBN saat ini mencapai Rp 1.100 triliun. Sedangkan PDB sudah mencapai Rp 6. 370 triliun.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para pengusaha tidak melupakan pasar dalam negeri. Potensi pasar domestik masih sangat besar, terlebih dengan pendapatan per kapita masyarakat yang terus meningkat.

Presiden SBY menyampaikan hal itu dalam Pembukaan Munas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta Convention Center, kemarin. "Jangan lupa alhamdulillah kita punya pasar dalam negeri yang makin kuat dan berkembang," kata SBY. Pembukaan Munas juga dihadiri sejumlah menteri. Mantan Wapres Jusuf Kalla juga hadir.

SBY mengatakan, saat ia mulai memimpin pemerintahan bersama Jusuf Kalla pada 2004, pendapatan per kapita hanya USD 1.148 per tahun (sekitar Rp 10 juta). Saat ini, income per kapita sudah mencapai Rp 2.963 per tahun (sekitar Rp 28 juta). "Hampir mendekati USD 3.000," kata presiden. Sebanyak 30 persen dari penduduk, tambah SBY, bahkan telah menikmati income per kapita hingga USD 5.356 per tahun.

"Ini daya beli, ini adalah kekuatan pasar dalam negeri kita," kata SBY. Ia mengatakan, jika daya beli masyarakat tersebut bisa didayagunakan, akan meningkatkan produksi dan jasa yang ditawarkan dunia usaha. "Ini good news untuk bisnis dan ekonomi di masa depan," kata presiden.

SBY menambahkan, jika melihat peluang ekonomi, memang tidak bisa terpancang hanya dari APBN. Ia mengatakan, sudah saatnya semua pihak mengalihkan cara pandang kepada peluang besarnya Produk Domestik Bruto. Volume APBN saat ini mencapai Rp 1.100 triliun. Sedangkan PDB sudah mencapai Rp 6. 370 triliun. "Berarti enam kali lebih besar dari APBN kita," katanya. Ia berharap tingginya PDB bisa diikuti oleh bertambahnya lapangan kerja.

Presiden mengatakan, pemerintah akan tetap probisnis. Namun, dengan berkelakar, SBY menyatakan dukungan tersebut tidak gratis. "Karena ada harapan dan kepentingan saya," katanya.

SBY mengaku berkpentingan agar dunia usaha tumbuh baik, sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan kemiskinan berkurang. Dengan dunia usaha membaik, SBY juga berkepentingan penerimaan pajak meningkat. "Jadi sebetulnya saya juga punya kepentingan kepada dunia usaha harus tumbuh dan berkembang," katanya.(sof/jpnn/Dly)

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut