Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Senin, 27 September 2010

Pesona Alam Dan Peninggalan Sejarah

Kabupaten  Mandailing Natal memiliki potensi alam yang memukau. Gugusan bukit barisan dengan Sungai Batang Gadis yang mengalir di lembahnya menjadi ciri khas pesonanya. Selain memiliki potensi wisata alam yang indah, daerah yang dikenal dengan sebutan Madina ini sarat dengan peninggalan-peninggalan bersejarah dari raja-raja Mandailing.

Kecamatan Ulupungkut merupakan daerah yang paling potensial untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Di daerah ini masih terdapat rumah adat (Bagas Godang-red) peninggalan raja-raja bermarga Lubis.

Rumah adat ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun dan masih tetap utuh hingga sekarang.

Dari segi bangunan, rumah adat ini memiliki nilai arsitektur yang kaya dengan seni. Atapnya terbuat dari ijuk dengan model bangunan kuno yang dipenuhi ukiran bertuliskan aksara Batak atau Surat Tulak-Tulak.

Rumah adat peninggalan Sutan Mangkutur yang terkenal dengan perlawanannya terhadap penjajah Belanda ini terdiri dari beberapa bangunan terpisah. Namun masih dalam satu komplek yang di halamannya terdapat sebuah kolam besar.

Selain bangunan rumah adat di Hutagodang juga terdapat kuburan tua raja-raja Marga Lubis yang terbuat dari batu. Diperkirakan kuburan-kuburan ini sudah berusia lebih dari 5 abad dan saat itu kepercayaan raja-raja di sana masih kepercayaan agama nenek moyang dan belum masuk pengaruh agama Islam.

Kondisi ini bisa dilihat dengan posisi kuburan yang belum menghadap Kiblat sesuai dengan syariat Islam. Bangunan kuburan ini sendiri mirip dengan kuburan-kuburan kuno yang terbuat dari batu yang ada di Pulau Samosir, Danau Toba.

Dari segi fisik alam, wilayah Ulupungkut juga memiliki keindahan. Sepanjang jalan, areal sawah milik warga sekitar membentang dan dibelah oleh Sungai Ulupungkut yang jernih airnya.

Tidak jauh dari Komplek Bagas Godang, sekitar 200 meter ke bawah, terdapat Sampuran (air terjun-red) setinggi 25 meter. Air terjun ini dijadikan tempat rekreasi. Kondisinya cukup indah, namun masih butuh sedikit polesan pemerintah setempat.

Camat Ulupungkut Safaruddin kepada Waspada mengatakan, pihaknya  sudah berencana mengembangkan Ulupungkut menjadi daerah wisata untuk wilayah Mandailing Julu.

“Dari segi fisik alam dan peninggalan sejarah, Ulupungkut potensial dijadikan daerah wisata. Kita sudah berupaya menjalin kerjasama dengan Dinas Pariwisata Madina,” ujar Safaruddin. Alpin Lubis

Candi Portibi, Harus Pikat Wisatawan
Keberadaan Candi Portibi sangat berarti, kandungan sejarah di dalamnya sungguh melekat. Pengadaan berbagai kegiatan dan acara wisata Candi serta momentum perayaan tertentu akan menyedot banyak wisatawan. Semua acara tersebut merupakan bagian dari promosi wisata candi.

Bahkan, Pemkab Padanglawas Utara perlu menjalin kerjasama dengan UNESCO (Badan PBB yang menangani masalah kebudayaan dan pendidikan) untuk konservasi candi-candi di Padanglawas Utara.

Candi Portibi sangat indah tetapi belum dikenal di luar, apalagi di luar negeri. Candi Portibi, tidak kalah dari candi yang ada di Jawa

Pemkab Padanglawas Utara harus lebih menggenjot fasilitas wisata sejarah Candi Portibi, sehingga mampu memberikan peningkatan ekonomi langsung kepada warga sekitar.

“Harus ada upaya riil agar mampu memikat wisatawan lokal dan luar,” ujar Hendri Saputra, Sekretaris Perwada Kab. Padanglawas Utara.

Warga sekitar, sopir angkutan semakin hari semakin terjepit hidupnya. Mereka dapat dilibatkan dalam promosi, mereka memiliki potensi wisata yang besar untuk Padanglawas Utara, jika mereka diberikan tempat, di dalam promosi kelak.

Dilakukan pembaharuan, selanjutnya promosi. Segala sesuatu yang mempunyai potensi, harus dimanfaatkan guna meningkatkan PAD daerah. Fasilitasnya harus diperhatikan.

Jika terwujud, semuanya juga untuk kepentingan daerah, bahkan dunia sebagai peninggalan sejarah. Sumber: apakabarsidimpuan.com

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut