Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Rabu, 22 September 2010

Hobi yang Bisa Datangkan Keuntungan

Bicara mengenai souvenir dan industri rumah tangga yang ada di daerah Jogyakarta dan sekitarnya, tentu banyak yang bakal didapat untuk dibawa pulang, lalu dijadikan hiasan dan cenderamata. Souvenir ini mulai dari hiasan yang terbuat dari kayu dengan berbagai bentuk. Mulai dari mobil kuno, sepeda motor Harley Davidson, helikopter, pesawat terbang dan souvenir yang terbuat dari besi dan kawat seperti becak dan gerobak yang persis seperti becak dan gerobak yang beroperasi di daerah Jogjakarta tersebut.

Begitu juga dengan pratima Budha, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan yang dibuat dari serbuk gergaji yang kemudian dilapisi dengan porselen. Juga tak ketinggalan berbagai hiasan dan bentuk binatang yang terbuat dari kerang dan berasal dari laut Parang Tritis, Pantai Selatan, Jogjakarta.

Uniknya, dalam memproduksi barang-barang souvenir tersebut, antara produsen dan konsumen barang-barang yang mengandung nilai seni cukup tinggi itu, ada yang memiliki ikatan batin yang cukup kuat terkait bagaimana caranya agar industri rumah tangga itu bisa dipasarkan dengan baik keberbagai daerah seperti Batam dan Kepri. Begitu juga hingga keluar negeri seperti ke negara tetangga, Singapura, Malaysia dan Thailand. 

Ini seperti yang diungkapkan oleh Rusni, salah seorang pedagang sekaligus wanita yang hobi mengoleksi barang-barang souvenir khas Jogjakarta tersebut. Tak heran jika ada ratusan barang souvenir asal Jogjakarta itu ia pajang di rumah makan yang ia kelola di salah satu ruko di sekitar SP Plaza, Batuaji.

Di ruko tersebut, beraneka ragam souvenir tersebut, juga ia jual. Menurut ibu dua anak yang mengaku telah cukup lama mengoleksi dan ikut membantu memasarkan souvenir tersebut, dasar ia dan beberapa kawan melakukan hal itu, yakni berdasarkan hobi. ''Dengan hobi tersebut, barang-barang yang sudah kita dapatkan itu, nantinya tidak hanya untuk kita koleksi saja, tapi juga kita jual untuk membantu pemasarannya. Selain itu, kita juga mendapat keuntungan dan  barang-barang yang kita senangi ini juga bisa dimiliki oleh orang lain,'' ujarnya.

Namun, lanjut Rusni, kadang-kadang barang tersebut ia jual hanya dengan harga pabriknya di Jogya dan Rusni mengaku hanya mengambil pengganti ongkos kirim dengan menggunakan kargo saja ke Batam. Harga souvenir itu berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp200 ribu perunit. Souvenir yang paling murah saat ini, yakni souvenir yang berbentuk asbak rokok. Sedang yang paling mahal, yakni becak dan terbuat dari besi dan kawat.

Diakui Rusni, peminat souvenir asal Jogja tersebut cukup besar di Batam. Bahkan setelah membeli barang-barang tersebut, mereka akan bertanya dan akan menunggu apakah ada souvenir dengan bentuk yang lain yang dihasilkan oleh industri rumah tangga di Prambanan, Jogja tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan Tina, salah seorang kolektor yang juga pedagang souvenir asal Jogjakarta yang ditemui POSMETRO di daerah Pinuin.

Menurut Tina, bagi para penggemar barang-barang hiasan ini, mereka biasa memajangnya di etalase dan lemari kaca. Selain itu ada juga yang ditaruh di atas meja kerja. Diantara barang-barang hiasan itu juga ada yang sekaligus dijadikan sebagai vas bunga maupun dijadikan asbak rokok di rumah maupun di kantor mereka.

Dikatakan Tina, saat ini saja ada yang diketahui ada sekitar dua puluh orang yang terdata memiliki hobi yang sama, yakni mengoleksi barang-barang souvenir asal Jogjakarta tersebut. Sebahagian besar diantaranya juga membantu memasarkan barang-barang tersebut. Sedang sisanya hanya hobi mengoleksi saja. ''Mereka diketahui berada di sekitar Batam, Tanjungpinang dan Tanjungbalai Karimun dan beberapa daerah lainnya di Kepri,'' ujar wanita asal Semarang tersebut.(oridian)

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut