Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Kamis, 28 Oktober 2010

BLH Segera Ambil Sampel Limbah

Pusat Jangan Berpangku Tangan
BINTAN, IB: Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bintan akan segera mengambil sample limbah minyak hitam (sludge oil) yang mencemari pesisir pantai Trikora, Selasa (6/4) nanti. Setelah diambil samplenya, BLH akan mengirim ke Pusat.
  
"Hal ini kuta lakukan untuk mengetahui apakah limbah itu berbahaya atau tidak," Kata Kepala BLH Bintan Ir Karya Harmawan, Senin (5/4) kemarin di DPRD Bintan.
  
Dijelaskannya, masalah ini sudah sering terjadi. Hampir setiap tahun, perairan Bintan sering ditemukan memasuki ke perairan Bintan. Namun sampai saat ini, pihaknya belum bisa dapat memastikan siapa pelakunya.
  
Menurut Karya, minyak ini diduga berasal dari kapal tanker yang tengah melakukan pencucian (tank cleaning) di kawasan Out port limit (OPL). Jika musim angin utara datang, biasanya minyak hitam tersebut ke bibir pantai Bintan, seperti di pantai trikora yang ada saat ini.
  
Untuk menangani agar limbah ini tak kembali masuk ke perairan Bintan, tidak bisa hanya ditangani oleh BLH. Tetapi harus dilakukan secara bersama-sama. Baik dari aparat keamanan laut hingga pemerintah pusat.
  
"Tempat pembuangan minyak itu berada di perairan bebas. Jadi untuk penangananya harus dilakukan koordinasi dengan pihak Singapura. Sehingga jika ada kapal yang buang minyak ditengah laut, dapat ditindak," ujar Karya.
  
Sedangkan untuk penanganan minyak yang masuk ke perairan Bintan itu sendiri, Karya mengaku mengalami kesulitan. Karena anggaran yang dimiliki BLH sangat terbatas. Oleh karena itu, hal ini tak bisa diatasi Pemkab Bintan saja.
  
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Bintan Raja Miskal mengaku akan menanyakan masalah ini ke BLH. Apa penyebabnya, minyak hitam itu bisa masuk. Kenapa setiap tahun, pesisir pantai di Bintan utara dan Trikora sering ditemukan minyak hitam.
  
"Masalah ini harus segera kita bahas. Sebab dampaknya sangat besar bagi Bintan. Terutama dunia pariwisata," kata Miskal.
  
Dilanjutkannya, jika saat minyak itu ada dan dilihat oleh wistawan, maka nama Bintan bisa rusak. Belum lagi dampak dari minyak itu sendiri. Apakah berbahaya atau tidak bagi manusia dan lingkungan di pantai Bintan.
  
Untuk itu, ia berharap masalah ini harus segera di selesaikan. Sehingga kedepan tidak ada lagi minyak hitam yang masuk keperairan Bintan.(hnr) by: posmetrobatam.com

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut