Try us on Wibiya!

Dapatkan dibayar Untuk Mempromosikan Pada Setiap WebSite

Get paid To Promote at any Location

Jumat, 17 Juni 2011

Pisang Molen, Alit Molennya Orang Batam

Batam,Bisnis: Sebagai salah satu kota metropolitan, Batam jelas menjadi tujuan para perantau, terlebih kota ini terlanjur dikenal orang sebagai kota industri yang sangat menjanjikan.
Namun tak sedikit mereka yang datang ke Batam akhirnya kecewa dan pulang dengan tangan hampa. Tapi mereka yang yang mau bekerja keras dan terus membangun usaha, pasti akan meneguk manisnya rupiah di pulau berbentuk kalajengking ini.

Ya karena di Batam usaha apa saja pasti akan menuai sukses asalkan pengusaha tersebut ulet dan tak mudah patah arang. Seperti yang dilakukan oleh Tasripin. Pria asal Brebes, Jawa Tengah ini sadar kalau ia sudah tak muda lagi saat menginjakkan kakinya pertama kali di Batam pada 2006 silam.

Bekerja di pabrik pun tak menjadi cita-citanya. Dari kampung halaman, hanya satu yang ingin ia gapai di kota ini "Pengusaha Sukses". Namun menjadi seorang pengusaha taklah semudah membalikkan telapak tangan. Selain membutuhkan keberanian dan etos kerja yang tinggi. Seorang pengusaha juga tentu butuh modal.
Nah, ini yang tak dimiliki oleh Tasripin saat itu. Untuk menyambung hidupnya, ia pun bekerja apa saja asalkan mendapatkan uang yang halal.

"Saya pernah jualan kue pukis, agar-agar. Jual burger keliling perumahan pun pernah. bukan pakai gerobak sorong atau motor, gerobaknya saya pikul," jelas Tasripin.
Namun tak lama berjualan, perekonomiannya kembali sulit. Akhirnya pria ini pun berhenti berusaha dan lebih memilih ikut bersama teman sekampungnya untuk berjualan pisang molen.

Diawal tahun 2007, muncul ide cemerlang dari benak Tasripin untuk menjadikan pisang molen sebagai usaha yang sangat menjanjikan di Batam. Dengan bermodalkan gerobak tempel, Tasripin menjajakan dagangannya di depan sekolah-sekolah. Dan dari situlah mulai banyak permintaan dari pembeli ataupun langganannya yang senantiasa memesan baik untuk acara ibu-ibu wiritan, arisan ataupun keperluan yang lainnya.
Mulai dari dua kilo perhari menjadi 60 kilo tepung perhari habis, maka dari situ Tasripin membuat kemasan yang lebih menarik dan ekslusif untuk menaikan omzet penjualan.

Kedepannya ia juga akan mendaftarkan hak merk "Pisang Molen Alit Batam" ke Badan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) supaya tidak  ada yang menyamai penemuan produknya.

Dari komplek Legenda Avenue Blok C4 no 7 Batamcenter sebagai pusat penjualannya, ia telah membuka cabang di depan SMP 12 Legenda Malaka Batamcenter, serta di depan SD 002/005 Baloi Lubukbaja, dan dari ketiga pusat penjualannya inilah telah ia mendapat respon yang lebih bagus dari pelanggannya serta bisa menaikan omzet yang cukup lumayan.

"Dari bahan minyak goreng yang kita pakai bukan minyak curah tapi minyak goreng kemasan yang bermutu, serta bahan pisang kita datangkan dari luar daerah pulau Batam hanya pisang kepok bahan utamannya, serta bungkus kemasan kita pesan dari Jakarta, kita buka mulai pukul 07.00 sampai pukul sembilan malam itu untuk yang di rumah. Sedangkan di depan SMP 12 dan SD 002/005 kami buka mulai pukul 07.00 sampai pukul lima sore," jelasnya.

Hanya Pisang Molen Alit yang rasanya enak, Gurih dan renyah, satu-satunya cemilan yang bisa dihidangkan di segala acara.

Dijelaskan Tasripin pelanggan pisang molennya kebanyakan dari daerah Mukakuning (Batamindo) dan juga dari kawasan Tunas Batam Center serta kawasan-kawasan industri lainnya di sekitar pulau Batam.
Penasaran dengan rasa Pisang Molen Alit? datang saja langsung atau hubungi nomor telepon 081372324060 atau 081364252826 (MB11/one)

0 comments:

Posting Komentar

Paling sering dibaca

Pengikut